ANAK SHALIH

fathani.com. – Sebagai orang tua, tentu akan bahagia dan bangga ketika memiliki anak yang diidam-idamkan. Setiap orangtua, seyogianya selalu memperhatikan fase status setiap perkembangan anak.

Yaitu tujuh tahun pertama, anak adalah Raja; tujuh tahun kedua, menjadi Pembantu (yang harus taat dalam menjalankan perintah); sedangkan tujuh tahun ketiga, menjadi Wazir (menteri) yang bertanggungjawab terhadap tugas-tugasnya.

Pola asuh yang baik dan sikap positif lingkungan serta penerimaan masyarakat terhadap keberadaan anak akan menumbuhkan konsep diri positif bagi anak dalam menilai diri sendiri. Anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dialami dan yang didapatkan dari lingkungan.
 
Jika lingkungan masyarakat memberikan sikap yang baik dan positif dan tidak memberikan label atau cap yang negatif pada anak, maka anak akan merasa dirinya cukup berharga sehingga tumbuhlah konsep diri yang positif. Orangtua mempunyai tanggung jawab untuk mengantarkan putra-putrinya menjadi seorang yang sukses dan bagi orangtua penting memahami dan memperhatikan perkembangan anak.


Sekarang, marilah kita merenungkan sabda Rasulullah SAW.

"Apabila seseorang telah meninggal, maka semua amalnya terputus kecuali tiga perkara: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang senantiasa mendoakan kepada kedua orang tuanya." (HR. Muslim).

Anak shalih merupakan investasi jangka panjang yang tidak pernah akan terputus pahalanya sampai berakhirnya kehidupan yang fana ini. Anak yang shalih akan menjadi jaminan berharga bagi kedua orangtuanya karena ia adalah simpanan yang bisa mendatangkan pahala berlimpah bagi orangtuanya.

Sungguh sangat berbahagia bagi orang tua yang dikaruniai anak shalih oleh Allah SWT. Anak yang memiliki keshalihan adalah investasi yang sangat berharga baik di dunia maupun di akhirat.[ahf]


Posting Komentar untuk "ANAK SHALIH"